Tahun Baru Semangat Baru Wanita Katolik RI Ranting Birgita


Wanita Katolik RI Ranting Sta.Birgita menyelenggarakan acara Silahturahmi temu kangen di tengah Pandemi Covid'19 yang masih berlangsung hingga kini. 

Dengan kondisi pandemi, kita tidak boleh terus melemah ataupun patah semangat. kita harus bekerjasama untuk dapat hidup berdampingan dengan membentengi diri melakukan vaksin dan menjalankan prokes 5M.

Kegiatan silahturahmi ibu WKRI Ranting Sta. Birgita dijalankan dengan persiapan waktu yg cukup singkat.

Minggu, 9 Januari 2022 acara ini berlangsung di kediaman bpk/ibu Anton Danar, dihadiri  31 ibu anggota baru dan lama.

Menyadari bahwa wanita Katolik sebagai warga negara dan anggota gereja yang dijiwai semangat cinta kasih Kristus, mempunyai hak dan kewajiban serta tanggungjawab yang sama dengan warga negara lainnya dalam rangka mengisi kemerdekaan bangsa dalam memajukan kesejahteraan umum, maka dalam upaya memenuhi kewajiban dan tanggungjawab tersebut, perlu ada suatu wadah untuk terus membimbing upaya serta kegiatan wanita Katolik.

Kegiatan silahturahmi diawali dengan doa yang dipimpin oleh koordinator bidang kesejahteraan ibu Lili, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Ranting ibu Ch. Suhartini yang menyampaikan bahwa organisasi WKRI memiliki pedoman tanggungjawab untuk berperan aktif mewujudkan berbagai bentuk karya pelayanan di tengah masyarakat seperti Posyandu, Posbindu dan kegiatan sosial lainnya. 

Untuk memeriahkan Silahturahmi dan temu kangen ini, diselingi dengan acara tukar kado. Tuker kado dikemas sangat baik, dengan disematkan pesan-pesan motivasi untuk ibu-ibu WK. 

Sekapur sirih, disampaikan oleh ibu Albertine Sunaryati (ibu Punto). Beliau Mengingatkan, perjalanan awal mula para ibu wanita wilayah hingga menjadi wanita Katolik RI yang bersifat sosial aktif, yang bersikap terbuka utk membangun kerjasama dengan berbagai pihak dan wanita Katolik bukan sebagai partai politik.

Bagaimana menjadi anggota WKRI? Anggota WKRI harus secara sadar dan sukarela mendaftarkan diri sebagai anggota organisasi di ranting setempat dan bersedia memenuhi persyaratan keanggotaan wanita Katolik RI, dan berakhirnya keanggotaan karena tutup usia, atas permintaan sendiri, serta diberhentikan karena melakukan pelanggaran terhadap peraturan organisasi.

Dalam pertemuan ini disampaikan juga selain kegiatan sebagai sarana Silahturahmi membangun kebersamaan, Wanita Katolik secara berkesinambungan terus menjalankan proses kaderisasi yang bertujuan membangun pemahaman seluruh anggota tentang spiritualitas, hakikat keberadaan, mekanisme kerja serta makna karya pengabdian wanita Katolik RI di tengah masyarakat.

Tak terasa 2 jam berlalu, acara di tutup dengan doa dan foto bersama. 
Semoga organisasi Wanita Katolik RI ranting Sta. Birgita senantiasa dilindungi dan diberkati Tuhan dalam karya nyatanya. Amin

Penulis: Elisabeth S
Editor: Bernadetha Inggar