Pada 28 September 2024 yang lalu, Graha St. Mikael dipenuhi oleh semangat kebersamaan. Warga Wilayah Vincentius dari lingkungan 1 sampai 6 berkumpul untuk merayakan Pesta Nama Wilayah Vincentius, sebuah perayaan yang mengingatkan kita pada teladan hidup Santo Vincentius, sang pelindung umat yang selalu peduli pada mereka yang miskin dan membutuhkan. Semangat ini tidak hanya hadir dalam doa, tetapi juga dalam setiap kegiatan yang penuh makna sepanjang hari itu.
Acara yang
awalnya direncanakan sebagai misa sederhana untuk mengenang Santo Vincentius,
lambat laun berkembang menjadi lebih dari itu. Misa tetap menjadi inti
perayaan, tempat umat merenungkan kembali nilai-nilai yang diajarkan
Vincentius. Namun, setelah misa, suasana berlanjut dengan penuh kehangatan.
Para wanita Katolik (WK) dengan spontan mengorganisir perjamuan ramah tamah
sederhana, mengundang semua peserta untuk berbagi cerita dan tawa.
Keterlibatan Orang Muda Katolik (OMK) dalam perlombaan-perlombaan juga menambah keceriaan, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan. Tak ketinggalan, ibu-ibu WK mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan doorprize sebagai simbol berbagi kebahagiaan, sebuah spontanitas yang menambah semangat acara. Dan yang paling menarik, setiap kelompok usia diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat dan talenta mereka dalam penampilan khusus. Dari anak-anak hingga dewasa, semua tampil penuh percaya diri, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki sesuatu yang bisa dibagikan
Pada akhirnya, Pesta Nama
Wilayah Vincentius ini berjalan dengan sukses. Tawa, doa, dan kebersamaan
mengisi hari itu. Kebahagiaan dirasakan oleh semua lapisan, dari yang termuda
hingga yang tertua. Tetapi, lebih dari sekadar kesenangan, acara ini menggugah
hati para peserta untuk kembali menghidupkan semangat bela rasa yang
diteladankan Santo Vincentius. Di sini, umat diingatkan bahwa sebagai saudara
seiman, kita tidak memiliki apa-apa tanpa belas kasih kepada sesama. Jika kita
diberkati dengan sesuatu, sudah sepatutnya kita membaginya dengan mereka yang
membutuhkan.
Pesta Nama ini menjadi lebih dari
sekadar perayaan tahunan. Ini menjelma menjadi simbol kuat dari kebersamaan,
rasa syukur, dan kesediaan untuk terus berbagi, mengikuti teladan Santo
Vincentius yang peduli dan rendah hati. Dengan dukungan dan keterlibatan semua
pihak, acara ini berhasil membawa umat kembali menyadari bahwa kita adalah satu
keluarga besar dalam iman, yang dipersatukan oleh kasih dan bela rasa yang
sama. Semoga semangat ini terus tumbuh di hati setiap umat, membawa kebaikan
dalam langkah-langkah mereka ke depan.