GERAKAN PASTORAL BERBASIS DATA, KITA PASTI BISA …!!!


"Prinsip sama + Lingkungan Berbeda = Cara Mencapai Tujuan Harus Berbeda". Gereja tidak pasif. Berhadapan dengan zaman yang semakin pesat dewasa ini, pembaharuan sepertinya menjadi sebuah keharusan bagi Gereja. Tanpa kemampuan menyesuaikan perubahan zaman itu, Gereja akan kehilangan aktualitasnya bagi umat.  

Pola Pastoral Gereja diharapkan harus mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan umat, maksudnya adalah sesuai dengan situasi dan kebutuhan real umat. Kita bekerja berdasarkan data bukan asumsi/omongan orang/gossip. Oleh karena itu data adalah hal yang sangat penting dalam setiap karya pelayanan. Pola pastoral seperti ini dikenal dengan istilah “Pastoral Berbasis Data”.

Pendekatan Pastoral Berbasis Data tidak hanya sekedar kegiatan reaktif yang muncul karena emosi dan perasaan seseorang, melainkan terjadi karena proses perencanaan yang tersistem dan sinergis dengan melibatkan seluruh pelayan gereja dan umat. Pelaku pastoral seperti ini, tidak lagi dipahami hanya dilakukan oleh para Pastor, tetapi kaum awam juga harus turut serta dalam proses ini. Dalam era sekarang ini dimana perubahan sangat cepat , Gerakan Pastoral Berbasis Data sangat sesuai dan dibutuhkan. Umat tumbuh dalam dunia yang terus berkembang sehingga kebutuhan-kebutuhannya pun terus berubah termasuk kebutuhan rohaninya.

PENERAPAN PASTORAL BERBASIS DATA
Gereja memiliki Biduk. Biduk merupakan singkatan dari Basis Integrasi Data Umat Keuskupan yang mengelola data grass root umat Paroki. Para pengurus gereja baik itu DPH, Ketua Seksi, Korwil, maupun Ketua Lingkungan dapat memanfaatkan data Biduk sebagai bagian dalam karya pelayanannya. 
Mengingat pentingnya Biduk, maka seluruh pelayan gereja hendaknya mengelola Biduk dengan baik dan data diharapkan terupdate.
Contoh pemanfaatan data Biduk antara lain:
  • Pencetakan amplop Paskah dan Natal berdasarkan jumlah KK
  • Pembagian paket sumbangan berdasarkan jumlal KK Prasejahtera
  • Program kaderisasi berdasarkan profesi
  • Data demografi/social untuk membantu penyusunan program karya unggulan
  • Bentuk kepedulian lingkungan terhadap warga dengan mengucapkan ulang tahun atau HUP
  • Mengetahui karakteristik lingkungan berdasarkan range umur, Pendidikan, pekerjaan, profesi
  • dll

Selain Biduk, metoda survey bisa diterapkan untuk memperoleh data yang tidak tersedia di dalam Biduk, sebagai contoh: 
  • Indeks ekonomi wilayah berdasarkan penghasilan bulanan umat
  • Kegiatan organisasi kemasyarakatan yang diikuti umat
  • Status lembaga sekolah anak
  • Indeks pelayanan gereja
  • Indeks umat terhadap literasi digital
  • Indeks umat terhadap perayaan misa offline dan online
  • dsb

Metoda survey sebenarnya sudah berjalan sejak jaman dulu. Tapi pada era saat ini, cara survey pun sudah bertransformasi, dari yang awalnya menggunakan kertas, sekarang sudah beralih ke digital. 
Keuntungan survey secara digital antara lain:
  • Mendapatkan data secara lengkap dan cepat
  • Mempermudah dalam melakukan pengolahan data dan analisa
  • Menerapkan Go Green yaitu dengan mengurangi penggunaan kertas survey yang sering dilakukan pada setiap kegiatan di Paroki

Dengan memadukan data Biduk dan Survey, maka pengurus akan memperoleh wawasan yang lebih akurat dan maksimal. Dari data-data tersebut, Gereja dapat mengetahui kondisi actual  umat yang kemudian di aplikasikan dalam bentuk program kerja.

Penutup
Gerakan Program Berbasis Data dapat berjalan bahwa para pelayan gereja sepakat dan komitmen bekerja dalam rangkaian proses terpadu mulai dari pengumpulan data, olah data, analisa data, penyusunan program pastoral, dan evaluasi. 


Gerakan ini juga mengajak kita para pelayan untuk memiliki kerendahan hati dalam bertransformasi merubah mindset yang selama ini bekerja atas dasar asumsi menjadi pola kerja mendasarkan diri pada data

Seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12:2). Ayat ini merupakan kunci dari transformasi sejati yang harus dialami oleh para pengikut Kristus. Para pengikut Kristus harus menyadari bahwa melalui diri mereka Allah inginkan terjadi perubahan atau transformasi. Yang pasti kita harus mau belajar dan berubah dalam rangka pengembangan pribadi dan pelayanan yang lebih baik lagi demi kemuliaan Tuhan. Kita pasti bisa…!!!

Tuhan Yesus memberkati.


RS