Faktor Pembentuk Harga Diri

Sumber: pexels.com/pixabay

Tiap keluarga mempunyai keunikan sendiri dalam mendidik anak-anak mereka. Ada yang mempunyai anak seorang diri, ada yang mempunyai dua orang. Ada yang mempunyai lebih dari tiga orang anak. Berbeda beda setiap pribadi anak. Jika dalam satu keluarga mempunyai anak tiga orang semuanya laki-laki, pasti berbeda, dengan keluarga yang mempunyai anak 3 perempuan semua. Lain halnya jika keluarga tersebut mempunyai anak dua orang, atau sepasang laki-laki atau perempuan yang pertama, atau anak keduanya perempuan. Belum lagi berbicara lahir anak kembar. Kembar laki-laki atau kembar perempuan, atau kembar rempuan laki-laki. Dan masih banyak lagi contoh. Jika keluarga mempunyai anak lebih dari lima orang berbeda lagi, karakternya. 

Tiap keluarga mempunyai tipe atau karakter masing-masing. Tiap anak itu pasti berbeda sifatnya, tidak ada yang sama. Yang satu suka musik, yang lain tidak suka musik. Yang satu religius, yang lainnya abangan. Ada lagi perbedaan baik secara akademis, atau pun secara ketrampilan.
Ada lima faktor pembentuk Harga Diri : Akademis, Emosi, Sosial, Fisik dan Spiritual. Berikut beberapa uraian tentang faktor-faktor tersebut.

Faktor Akademis

Pertumbuhan anak secara akademis, di sekolah akan mempengaruhi pertumbuhannya kelak. Jika anak sering dibully di sekolah saat pelajaran tertentu, dia akan teringat dan akan ”malas” dengan mata pelajaran tersebut. Terutama karena faktor guru yang sering menekannya, sehingga mata pelajaran guru yang sering menekan tersebut kurang diminati, bahkan dibenci. Karena setiap pelajaran tersebut dia sudah stress.

Faktor Emosi

Pertumbuhan secara emosi setiap anak akan berbeda yang satu dengan yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan anak di dalam keluarga. Selain secara emosi, juga perbedaan secara akademis. Di dalam keluarga anak yang sering mendapatkan penghargaan atau pujian akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Dia akan lebih mengerti perasaan orang lain.

Faktor Sosial

Perbedaan lainnya yaitu secara sosial, bahwa anak akan berkembang jika secara sosial berbeda pertumbuhannya secara sosial, jika pada masa pertumbuhan anak tersebut berbeda pergaulan sosialnya, hampir dipastikan akan mempunyai karakter yang berbeda dangan saudara kandung lainnya. Saat masa pertumbuhan jika anak bergaul dengan kelompok yang sering berkelahi, hampir pasti dia akan suka melakukan perkelahian.

Faktor Fisik

Ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan anak seperti pembentukan fisik. Faktor fisik ini merupakan hal yang berpengaruh dalam pertumbuhan emosi anak. Anak yang secara fisik, tinggi dan besar, pasti akan berbeda sifatnya. Seorang anak yang secara fisik berbeda dengan saudara-saudaranya, jika sering dibicarakan bahkan dihina, dia akan terbawa dalam perkembangannya menjadi kurang percaya diri.

Faktor Spiritual

Lain pula jika anak secara Spiritual, akan mempunyai perbedaan dengan saudara lainnya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari dia lebih empati dengan saudara lainnya, mungkin secara akademis, kurang, tetapi secara spiritual dia lebih tekun. Lebih rajin ke gereja, lebih peduli dengan sesama, dia akan lebih mudah memaafkan jika ada yang membuat kesalahan terhadapnya.

Tetapi semua itu jika dalam satu keluarga hampir dipastikan jika dalam pendidikan dasarnya sama, yaitu sering dipuji. Jika anak sering dipuji, hampir pasti dia akan mempunyai harga diri yang lebih stabil. Apa yang diucapkan orang tua akan lebih tertanam, jika dia sering mengalami pujian, meskipun saat mengalami kegagalan dalam suatu peristiwa. Semua tergantung dari orang tua. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dikritik, apalagi dimaki-maki. Mungkin pemilihan penggunaan gaya bahasa diperhalus, sehingga anak tidak sadar bahwa itu adalah kritik. Dengan kata lain kritik yang membangun.


(Tulisan di atas diambil dari berbagai sumber)

Roland MS