Lingkungan Santa Bernadeth 4: Ibadat Sabda dan Rosario Pesta Nama Santa Bernadeth

Pada hari Minggu 17 April 2022 pada pukul 19.35 WIB diadakan Ibadat Sabda dan Doa Rosario di Lingkungan Bernadeth 4 secara daring menggunakan Google Meet dalam rangka pesta nama Santa Bernadette Soubirous, yang merupakah santa pelindung dari Wilayah Bernadeth yang diperingati setiap tanggal 16 April. 

Pertemuan tersebut dihadiri 21 orang warga lingkungan dengan 16 akun. Pertemuan dibuka oleh Ketua Lingkungan Bernadeth 4, Bp. Antonius Vici Gayatri Hanggoro yang menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan setelah itu dilanjutkan dengan lagu pembukaan “Bapa yang Baik”.

Kemudian Bp. Yohanes Haryoto menyampaikan doa pembukaan dengan ujud doa, yaitu warga Lingkungan Santa Bernadeth 4 dan Wilayah Santa Bernadeth untuk lebih guyub dan lebih berkembang di masa depan, dan mendoakan Ibu Rotua Turnip yang akan menjalani operasi agar berjalan dengan baik dan berhasil, pasien dikuatkan, dokter dan tenaga kesehatan diberkati dan menjadi perantaraan penyembuhan Tuhan Yesus.

Bacaan Kitab Suci dan Renungan disampaikan oleh Bp. Dominick Gregory Pareira. Bacaan Kitab Suci diambil dari Injil Yohanes 20: 1-9

Renungan

Pada bacaan injil ini, kita mengetahui bahwa pertama kali murid Yesus mengetahui tentang Kebangkitan Yesus. Awalnya mereka tidak PERCAYA akan hal ini, pikir mereka jenazah Yesus dicuri (ayat 2). Hanya ‘murid lain’ (Yohanes) yang melihat dan percaya (ayat 8). Percaya (Iman) kata yang mudah disebutkan tetapi susah dilakukan. Suami-Istri sudah hidup bersama bertahun tahun belum tentu bisa saling percaya 100%.

Murid Tuhan (rasul-rasul) hidup bersama Tuhan Yesus selama 3 tahun, berjalan bersama, membantu melayani, belajar langsung dari Tuhan. Tidak terbilang mereka melihat / mengalami mujizat, orang sakit disembuhkan, lumpuh dapat berjalan, buta kemudian bisa melihat, orang tuli bisa mendengar, bisu kemudian bisa berkata-kata. 

Yesus melakukan penggandaan makanan (Roti & Ikan), Badai dihentikan, bahkan orang mati dihidupkan. Padahal yang tertulis di Kitab Suci hanya yang perlu saja mungkin banyak mujizat lain yang tidak tertulis. 

(Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu - Yoh 21: 25) .

Tetapi para rasul masih butuh ‘tambahan’ 40 hari untuk peneguhan. Tuhan tetap bersama para rasul sejak kebangkitan sampai dengan kenaikan-Nya ke Surga selama 40 hari. 

Menjadi percaya (iman) bukan hal yang mudah.

Santa Bernadet juga mengalami hal yang sama, Santa Bernadet yang dilahirkan pada tanggal 7 Januari 1844 dari keluarga yang sangat bersahaja. Ayahnya Francois Soubirous adalah seorang pengusaha penggilingan gandum yang bangkrut dan jatuh miskin sedangkan ibunya bernama Louise Casterot adalah seorang tukang cuci. 

Sejak bayi kesehatan Bernadet kurang baik. Ia menderita sakit kolera dan juga asma yang menyiksanya sepanjang hidupnya.  Bukannya mengeluh, tetapi Bernadet mempersembahkan semua penderitaannya kepada Tuhan. Bagi Bernadet, sakit juga bukan berarti bebas dari segala tugas dan kewajiban. Ia tetap harus membantu ibunya mengasuh kelima adiknya. Dan ketika Bernadet telah dianggap cukup umur, ia pun harus bekerja sebagai pembantu dan penggembala ternak.

Suatu hari, pada tanggal 11 Februari 1858, suatu peristiwa yang luar biasa terjadi. Ketika ia bersama seorang adik dan seorang temannya sedang mencari kayu bakar di padang, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di sebuah gua yang disebut Massabielle (=Batu Besar), di tepi sungai Gave dekat kota Lourdes. Bernadet tidak tahu siapa wanita cantik itu dan apa yang ia inginkan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya sebanyak 18 kali. Pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16, Bunda Maria mengungkapkan siapa dirinya, "Akulah yang Dikandung Tanpa Dosa." ('Que Soy Era Immaculada Conceptiou' atau 'I Am The Immaculate Conception'). 

Setelah peristiwa penampakan itu Bernadet semakin banyak menderita, baik karena kecurigaan orang-orang yang tidak mau percaya, oleh perhatian berlebihan dari mereka yang percaya serta ancaman dari penguasa setempat. Semuanya itu ditanggungnya dengan tabah dan sabar.

Pada usia 22 tahun, Bernadet menggabungkan diri dengan Suster-suster Karitas di Nevers, Perancis. Tiga belas tahun lamanya ia tinggal di biara dan sebagian besar dari waktu tersebut dihabiskannya di tempat tidur karena sakit yang dideritanya. Bernadet wafat pada tanggal 16 April 1879 dalam usia 35 tahun karena penyakit tuberculosis.

Atas Iman (Percaya), ketabahan dan kesabaran Santa Bernadeth, jutaan orang mengalami kesembuhan sampai saat ini di Lourdes.

Sekitar 30 tahun yang lalu, para sesepuh lingkungan (Pak Natas, Pak Narto, Pak Totok, Pak Seniman, Pak Amaral, Pak Sirjoni dan yang lainnya) mengalami kesulitan untuk membangun lingkungan. Tetapi atas ketabahan, kesabaran yang didasari Iman dan Percaya, maka saat ini, kita semua dapat mengikuti kegiatan di lingkungan, wilayah dan gereja serta beribadat untuk memuji dan memuliakan Tuhan dalam suasana kekeluargaan.

Seperti para rasul, para orang Kudus (seperti Santa Bernadeth), para sesepuh angkatan awal di lingkungan dan paroki St Mikael bahwa Percaya (Iman) juga membutuhkan kesabaran dan ketabahan tinggi tetapi menghasilkan kebaikan yang berlipat. Amin.

Kemudian, ibadat dilanjutkan dengan Doa Rosario. Doa Rosario mengambil Peristiwa Mulia. Doa Rosario ini dipimpin oleh Bp. Yohanes Haryoto dengan setiap 50x salam maria didaraskan oleh 10 warga lingkungan yang hadir. Selanjutnya, Doa Umat dibacakan oleh Sdri Lusia Laudita.

Ibadat pun dilanjutkan dengan Doa Penutup oleh Bp. Yohanes Haryoto dan lagu penutup “Bunda Penolong Abadi”. Mengakhiri ibadat, pertemuan diisi dengan sesi foto bersama. Pertemuan selesai sekitar pukul 20:45 WIB.


Komsos Lingkungan Sta. Bernadeth 4