Keakraban dalam Pesta Nama Wilayah Santo Gregorius

Misa Sabtu sore, 3 September 2022 di Paroki Kranji, Bekasi

Bekasi, KOMSOS - Sabtu sore (3/9/2022) bukanlah Sabtu sore biasa untuk warga Wilayah Pemuda Patriot St. Gregorius, mulai dari Lingkungan Satu, sampai lima. Benar - benar Sabtu sore yang sangat istimewa. Karena di tanggal tersebut, diadakan pesta nama wilayah Pemuda Patriot St Gregorius, setelah misa Sabtu sore di Gereja St. Mikael Kranji, Bekasi.
 
Perayaan Ekaristi hari itu di pimpin oleh tiga romo, yaitu Romo Anselmus Selvus Wege, SVD (Romo Ansel) selaku pastor kepala Paroki Kranji, Romo Pardomuan Benedictus Manullang, Pr (Romo Bene), dan Romo Ignatius Prasetyo Handoyo Wicaksono, Pr (Romo Soni). Dua nama romo yang disebut adalah tamu yang istimewa. One of our own, kalau kata orang-orang. 

Misa Sabtu sore, 3 September 2022 di Paroki Kranji, Bekasi

Romo Bene dan Romo Soni, adalah warga asli Paroki Kranji St. Mikael , yang merupakan lulusan sekolah Strada Bhakti Wiyata Kranji, saat masih duduk di bangku SD dan SMP nya. Romo Soni adalah adik kelas Romo Bene saat sekolah, tentu keduanya sangat mengenal dekat satu sama lain.

Romo Bene sendiri sehari-hari bertugas sebagai Ekonom di Keuskupan Padang, dan menjabat sebagai Ketua Komisi Keluarga Keuskupan sejak 22 Juni 2022. Sedangkan Romo Soni menjabat sebagai Romo Kepala Paroki Pulomas St. Benaventura , Jakarta Timur sejak tahun 2018. Kedua romo kebanggaan kita tersebut menyempatkan diri memenuhi undangan dan  bersama memimpin misa peringatan pesta nama wilayah Pemuda Patriot St. Gregorius.

Dalam misa, Romo Soni membawakan homili, tentang kecemasan, sebuah hal yang sangat manusiawi, yang mungkin sedang kita alami dan sedang kita cari jalan keluarnya. Dalam permenungannya, Romo Soni mengajak umat untuk kembali mengingat saat duduk di bangku SD kita mungkin pernah dirundung cemas saat menjelang pelajaran matematika, takut dihukum guru saat datang terlambat ke sekolah. Setelah beranjak dewasa, kita akan mengalami pengalaman-pengalaman dengan kecemasan lainnya. Tiga bacaan Injil yang dibawakan sore hari itu pun punya tema sama, yaitu kecemasan. 
Bacaan Injil tentang kemantapan hati dalam mengikuti Yesus; meninggalkan keluarga, berani memikul salib, dan menentukan prioritas dalam hidup mereka. Sedangkan Bacaan kedua tentang kecemasan seorang budak, hamba dari rumah Filemon yang melarikan diri. Ia kemudian diselamatkan oleh Paulus. Kecemasan hamba tersebut hilang karena dijamin oleh Paulus saat hendak pulang kembali ke rumah Filemon. 

Keakraban warga wilayah Gregorius di Graha

Dari homili Romo Soni, kita belajar bahwa tidak ada seorang pun yang tidak pernah atau tidak punya rasa kecemasan. Meneladani St. Gregorius, nama pelindung wilayah kita, saat dilanda kecemasan ia tidak akan lari kemana-mana, melainkan akan menyendiri untuk berdoa, untuk berbicara kepada Tuhan.  
 
Untuk warga Lingkungan Gregorius I (Gregosa), tentunya misa Sabtu sore tersebut terasa lebih istimewa lagi. Bagaimana tidak, ada empat warga Lingkungan Gregosa berdiri di depan altar. Romo Soni yang memimpin misa, Mas Gregorius Adi (Mas Adi), adik dari Romo Soni melagukan Mazmur, Pak Agus Sri Hartoyo, ayah dari mereka berdua, menjadi dirigen, memimpin koor Wilayah Gregorius yang bertugas hari itu, dan Ibu Yanti Kun selaku lektor.  Kami segenap umat tentunya sangat bangga. 
 
Setelah misa selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di Graha Santo Mikael Kranji, yang berjalan dengan mengindahkan protokol kesehatan, dengan tetap mengenakan masker dan mengenakan hand sanitizer. Umat yang menyempatkan hadir langsung mendapatkan hiburan tari Pendet Bali, yang dibawakan dengan apik oleh Michaella Belvany Putri Ajera (Micha) cucu dari Bapak Sukadri, salah seorang warga Lingkungan Gregosa, yang mendapatkan sambutan meriah selepas menari dengan anggunnya. Ibu Yanti Kun, yang menjadi lektor saat misa, pun di dapuk menjadi Master of Ceremony

Keakraban warga wilayah Gregorius di Graha

Acara yang berjalan dengan hangat dan akrab, ditutup dengan makan malam bersama. Hidangan istimewa yang telah dipersiapkan dengan segenap hati oleh ibu-ibu lingkungan, Soto Ayam komplit dengan condiment perkedel kentang gurih, pas sekali disantap. Menemani segenap warga wilayah Gregorius yang saling bertemu melepas rindu, bisa bertemu dan mengobrol kembali, setelah lama tidak saling bertemu dalam suasana santai. 


Terima kasih, semoga bisa berkumpul kembali.

Penulis 
Andreas Harwindra Yoga Prasetya
Lingkungan Gregorius 1