Jika Orangtua Mau Berubah, Maka Anak Kita juga Berubah


Parenting anak pada dasarnya adalah pengasuhan dan pemeliharaan anak oleh orang tua. Kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak menjadi bagian dari pengasuhan dan pemeliharaan yang dimaksud. Seiring dengan bertambahnya usia anak, tugas pengasuhan dan pemeliharaan itu lebih dari sekadar menyediakan makanan yang sehat. Parenting anak remaja, misalnya, tentu berbeda dari parenting balita. Meskipun dalam kedua rentang usia tersebut anak sama-sama membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, parenting anak remaja terbilang lebih kompleks. Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Karakteristik umum remaja ini perlu menjadi perhatian meskipun cara mendidik anak remaja antara satu keluarga dengan keluarga yang lain terdapat perbedaan. Namun terkadang sebagai orangtua cenderung menggunakan cara pandangnya sendiri, atau juga lebih dari sekadar menyalahkan ataupun mengoreksi tingkah lakunya bahkan lebih fokus pada cara mengatasi anak nakal di usia remaja. Tak jarang anak remaja mendapatkan label susah diatur, dan label-label lain yang sejenis.

Sebagai sosok dewasa dengan kematangan pribadi, orangtua diharapkan mampu memahami kontradiksi tersebut sehingga dapat menerapkan pola asuh mendampingi remaja yang baik sebagai sosok orangtua. Di usia remajanya, anak menginginkan dukungan dan perhatian, merasa bahwa ia diterima, dicintai, dan dihargai oleh orang tuanya. Anak remaja tidak suka merasa dikekang, tetapi pada saat yang sama sebenarnya membutuhkan kehadiran dan perlindungan dari orang tua. Dalam kondisi nyata dalam keluarga, apabila orangtua tidak tepat dalam memberikan pendampingan maka akan timbul dampak negatif seperti penurunan kesehatan mental, overthinking, kurangnya kepekaan sosial, mudah stress, cemas, menyakiti diri dan orang lain bahkan dapat menjadi orang  yang tidak bertanggungjawab, demikian disampaikan oleh Bapak Yohanes Agung R. pendiri Growink.id sebagai narasumber Parenting Remaja.
Harapan orangtua untuk anak-anak kita tentunya hidup sukses, harmonis dengan keluarga, sebelum semua terlambat peserta parenting diajak untuk melakukan instropeksi diri, apakah kita sudah berperan sebagai orangtua yang baik? menjalin hubungan kemitraan dengan anak? Sering melakukan dialog dari hati ke hati? Dikemukan narasumber melalui 4 Pilar Parenting berbasis spiritual coaching yaitu Strategi spiritual & refleksi diri, strategi menumbuhkan kenyamanan, strategi menumbuhkan karakter yang unggul, adaptif &  produktif, serta menumbuhkan keterbukaan & kepercayaan, semoga semua akan menghasilkan buah anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang berkompetensi memiliki Attitude positif (nilai-nilai hidup & kecerdasan spiritual), Pengetahuan dan Keterampilan sesuai yang kita harapkan. 

Sekali lagi, cara mendidik anak mulai usia kanak-kanak, remaja, menginjak dewasa pada satu keluarga tentu berbeda dari keluarga lainnya. Namun ada beberapa hal dalam parenting anak remaja yang cukup penting untuk diprioritaskan. Dengan jumlah 80 peserta yang tetap bertahan dari awal  hingga selesai dalam Parenting Remaja pada Minggu, 06 Agustus 2023 yang diselenggarakan secara kolaborasi oleh seksi ASAK dan PEKAD, dibuka oleh Romo Anselmus mulai tepat waktu 10:50 wib dan selesai  waktunya mundur 15 menit dari yang dijadwalkan pkl.13:00 wib dikarenakan antusiasnya peserta bertanya kepada narasumber. Kegiatan pembekalan kepada orangtua ASAK, BIR, dan Misdinar serta umat Paroki Kranji kali ini semoga dapat dilanjutkan pada sesi-sesi selanjutnya dengan kemasan lebih menarik.